Selasa, 29 Mei 2012

GAYA KEPEMIMPINAN EFEKTIF, TAK AKAN LEPAS DARI KEPRIBADIAN ANDA

Sebagai seorang manusia, kita tak lepas dari yang namanya kelebihan dan kekurangan. Anda bisa saja mengidolakan sesorang dan menjadikannya teladan. Tetapi, jati diri anda tidak akan pernah bisa berubah seperti idola anda. Demikian pula dengan gaya kepemimpinan anda, tak akan pernah bisa lepas dari kepribadian dasar anda.

 MENJADI EFEKTIF
Mari kita berbicara mengenai kata efektif terlebih dulu. Efektif berarti tepat sasaran. Menjadi efektif berarti mampu melakukan sesuatu dengan tepat. Saya percaya, bahwa kita mempunyai tingkat ke-efektif-an yang berbeda-beda. Artinya, apa yang efektif bagi seseorang belum tentu efektif bagi orang yang lainnya.
Di sini, kita berbicara mengenai cara bukan tujuan. Pertanyaan yang timbul ada dua. Pertama, arah mana tujuan kita. Kedua, bagaimana caranya. Saya rasa, kita pasti setuju bahwa sebuah tujuan bisa dicapai dengan berbagai cara. Tetapi yang namanya tujuan ya tujuan. Yakinlah, bahwa anda diciptakan Tuhan spesial. Maksud saya, anda mempunyai gaya kepemimpinan sendiri, yang akan lebih efektif jika anda melakukan dengan cara anda.

EMPAT GAYA KEPEMIMPINAN DARI EMPAT MACAM KEPRIBADIAN
Saya rasa, ada banyak teori kepemimpinan di dunia ini, dan saya tidak tahu teori saya ini masuk yang mana. Yang saya tahu, teori saya ini berdasarkan pengalaman. Entah itu benar atau salah, anda yang menentukan.
Saya mendasarkan gaya kepemimpinan berdasarkan kepribadian seseorang. Keempat gaya kepemimpinan itu adalah :
1. Gaya Kepemimpinan Karismatis
2. Gaya Kepemimpinan Diplomatis
3. Gaya Kepemimpinan Otoriter
4. Gaya Kepemimpinan Moralis
Masing – masing gaya kepemimpinan memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak ada pemimpin yang sempurna. Mengharapkan kesempurnaan berarti mengharapkan sesuatu yang mustahil. Yang harus anda lakukan dengan gaya kepemimpinan adalah mengembangkan kelebihan anda semaksimal mungkin dan membiarkan orang lain untuk menutupi kekurangan anda. Lagipula, tugas utama seorang pemimpin bukan untuk mengerjakan, tetapi untuk mendelegasikan dan mengarahkan.


GAYA KEPEMIMPINAN KARISMATIS
Kepribadian dasar pemimpin model ini adalah kuning. Silahkan baca lebih lanjut mengenai kelebihan dan kekurangan tipe kepribadian ini di Kuning, Si Pencinta Kesenangan.
Gaya kepemimpinan kharismatis
Ronald Reagan
Kelebihan gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik orang. Mereka terpesona dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat. Saya tidak tahu darimana asalnya kharisma mereka, tetapi saya yakin bahwa kelebihan itu adalah anugerah dari Tuhan yang adil. Biasanya pemimpin dengan kepribadian kuning ini visionaris. Mereka sangat menyenangi perubahan dan tantangan.
Mungkin, kelemahan terbesar tipe kepemimpinan model ini bisa saya analogikan dengan peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya. Mereka mampu menarik orang untuk datang kepada mereka. Setelah beberapa lama, orang – orang yang datang ini akan kecewa karena ketidak-konsisten-an. Apa yang diucapkan ternyata tidak dilakukan. Ketika diminta pertanggungjawabannya, si pemimpin akan memberikan alasan, permintaan maaf, dan janji. Yah, itu saja, tanpa adanya komitmen untuk berubah. Banyak yang datang, tetapi banyak juga yang pergi.
Gaya kepemimpinan karismatis bisa efektif jika :
1. Mereka belajar untuk ber-komitmen, sekalipun seringkali mereka akan gagal. Mungkin inilah satu-satunya masalah mereka, seumur hidupnya.
2. Mereka menempatkan orang-orang untuk menutupi kelemahan mereka. Yah, anda sendiri yang tahu kelemahan anda, kan saya bukan paranormal. Yang saya tahu, kepribadian ini berantakan dan tidak sistematis.
GAYA KEPEMIPINAN DIPLOMATIS
Kepribadian dasar pemimpin model ini adalah putih. Silahkan baca lebih lanjut mengenai kelebihan dan kekurangan tipe kepribadian ini di Putih, Si Penjaga Kedamaian.
Gaya kepemimpinan Diplomatis
Michael Jackson
Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan perspektifnya. Banyak orang seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi keuntungan dirinya. Sisanya, melihat dari sisi keuntungan lawannya. Hanya pemimpin dengan kepribadian putih ini yang bisa melihat kedua sisi, dengan jelas! Apa yang menguntungkan dirinya, dan juga menguntungkan lawannya. Dalam bahasa sederhana, diplomator yang ulung, atau win-win solution.
Kesabaran dan kepasifan adalah kelemahan pemimpin dengan gaya diplomatis ini. Umumnya, mereka sangat sabar dan sanggup menerima tekanan. Namun kesabarannya ini bisa sangat – sangat keterlaluan. Mereka bisa menerima perlakuan yang tidak menyengangkan tersebut, tetapi pengikut-pengikutnya tidak. Dan seringkali hal inilah yang membuat para pengikutnya meninggalkan si pemimpin.
Gaya kepemimpinan diplomatis ini akan efektif bila :
1. Berjuang untuk berubah. Anda harus berprinsip, “Mereka yang tidak bergerak berarti mati!”
2. Hidup ini tidak selalu win-win solution. Ada kalanya terjadi win-loss solution. Pihak yang kalah tidak harus selalu anda !
GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER
Kepribadian dasar pemimpin model ini adalah merah. Silahkan baca lebih lanjut mengenai kelebihan dan kekurangan tipe kepribadian ini di Merah, Si Pengguna Kekuasaan.
Gaya Kepemimpinan Otoriter
Billy Graham
Kelebihan model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian prestasinya. Tidak ada satupun tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika dia memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada adalah hasil. Bagaimana caranya ? Lakukan semua yang bisa !
Dunia memang berubah, hanya saja, dia bergerak lebih cepat ! Langkah - langkahnya penuh perhitungan dan sistematis.
Dingin dan sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin dengan kepribadian merah ini. Mereka sangat mementingkan tujuan sehingga tidak pernah peduli dengan cara. Makan atau dimakan adalah prinsip hidupnya. Nah, disinilah masalahnya. Semua orang adalah musuh, entah itu bawahannya atau rekan kerjanya. Si otoriter ini kadang kala menekan bawahannya supaya tidak menjadi ancaman, entah itu dengan kedisiplinan yang tidak masuk akal atau dengan target yang tak mungkin dicapai.
Gaya kepemimpinan otoriter ini bisa efektif bila :
1. Rasanya gak ada neh...soalnya kepribadian ini memang efektif, paling efektif dari semua kepribadiaan. Sekaligus paling dingin!
GAYA KEPEMIMPINAN MORALIS
Kepribadian dasar pemimpin model ini adalah biru. Silahkan baca lebih lanjut mengenai kelebihan dan kekurangan tipe kepribadian ini di Biru, Si Pelaku Kebajikan.
Gaya Kepemimpinan Moralis
Walt Disney
Tidak ada model kepemimpinan yang paling menghargai bawahannya selain pemimpin dengan kepribadian biru ini. Mereka hangat dan sopan kepada semua orang. Mereka memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan para bawahannya. Sabar ? Tentu saja. Murah hati ? Tepat sekali. Segala bentuk kebajikan ada dalam diri pemimpin ini. Orang – orang datang karena kehangatannya terlepas dari segala kekurangannya.
Yang paling mengerikan dari pemimpin berkepribadian biru ini adalah emosinya. Dia sangat tidak stabil, kadang bisa tampak sedih dan mengerikan, kadang pula bisa sangat menyenangkan dan bersahabat.
Gaya kepemimpinan moralis ini efektif bila :
1. Dia berhasil mengatasi kelabilan emosionalnya, dan seringkali ini adalah perjuangan seumur hidupnya.
2. Belajar mempercayai orang lain alias membiarkan mereka melakukan dengan cara mereka, bukan dengan cara anda.

GAYA KEPEMIMPINAN PALING EFEKTIF, GAYA ANDA SENDIRI
Topik bahasan saya di atas tadi adalah tentang gaya kepemimpinan yang efektif berdasarkan kepribadian dasar anda. Bukan tentang prinsip-prinsip kepemimpinan yang efektif. Artinya, semua tipe kepribadian berpotensi menjadi pemimpin. Namun, tidak semua orang dipanggil menjadi pemimpin. Kan repot kalo semuanya jadi atasan, di mana bawahannya. Ada yang memerintah tentu harus ada yang diperintah.
Yah, langkah pertama untuk menjadi seorang pemimpin adalah menjadi diri sendiri. Setelah anda memahami plus minus kepribadian anda, langkah berikutnya adalah memahami prinsip-prinsip kepemimpinan (malahan ada yang menyebutnya sebagai hukum kepemimpinan!) Hukum berarti kepastian, yang melakukan akan mendapatkan imbalan. Sedangkan mereka yang melanggarnya akan mendapatkan ganjaran.
Apakah pemimpin itu bakat alami ? Saya yakin tidak. Namun, memang ada beberapa orang yang ditakdirkan menjadi seorang pemimpin besar. Tetapi bakat saja tidak cukup. Seorang yang dilahirkan jenius masih tetap perlu belajar. Demikian pula untuk menjadi pemimpin yang efektif, perlu belajar ! Jika anda merasa mempunyai bakat sebagai pemimpin, jangan sia-siakan kelebihan anda karena saya yakin bahwa anda akan jauh lebih hebat dari saat ini. Jika anda mau berubah tentunya!


sumber  wapannuri.com

4 ciri kepemimpinan yang efektif

Adapun ciri-ciri kepemimpinan yang efektif menurut Keith Davisharus memiliki 4 hal, yang meliputi :
a. Intelegensinya tinggi (intellegence)Seharusnya seorang pemimpin harus mempunyai tingkat intelegensi yanglebih tinggi dari bawahannya.
b. Kematangan jiwa sosial (social maturity and breadth) Pemimpin biasanya memiliki perasaan/jiwa yang cukup matang danmempunyai kepentingan serta perhatian yang cukup besar terhadapbawahannya.
c. Motivasi terhadap diri dan hasil (inner motivation and achievment drives)Para pemimpin senantiasa ingin membereskan segala sesuatu yangmenjadi tugas dan tanggung jawabnya.
d. Menjalin hubungan kerja manusiawi (human relation attides)Pemimpin harus dapat bekerja secara efektif dengan orang lain ataudengan bawahannya

Jumat, 25 Mei 2012

7 Tips dan Trik memimpin Tim

Sebagai seorang pemimpin yang efektif berikut adalah 7 tips dan trik yang 

dapat anda lakukan untuk membawa tim anda bersama anda meraih kesuksesan 

7. Bagilah tugas secara merata, jelas, dan hindarilah tumpang tindih.

Hal yang paling menguntungkan dari bekerja dalam tim adalah jumlah dari pekerja itu sendiri. Tapi hal ini tidak akan berjalan apabila seluruh anggota tim hanya duduk menghadapi satu computer saja dan hanya menghasilkan satu pekerjaan. Seringkali terjadi orang-orang dalam satu grup duduk mengitari satu laptop. Sementara salah satu orang duduk mengetik, lainnya mungkin hanya akan bercakap-cakap, dan yang lainnya tidak berkontribusi apa-apa.
Pekerjaan akan terselesaikan dengan efektif apabila setiap anggota kelompok memiliki pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing. Membagikan tanggung jawab juga akan meningkatkan motivasi dan ego mereka, juga menantang mereka untuk mampu berpikir secara kreatif. Dengan membagikan tugas kepada anggota tim Anda,
Anda akan membuat mereka belajar untuk menyampaikan pendapat, dan bekerja sama dengan orang lain. Hal ini mungkin sulit diterapkan dalam situasi dimana pembagian pekerjaannya dianggap tidak merata. Maka dari itu Anda harus benar-benar memastikan bahwa tidak ada ketidakseimbangan dalam pembagian tugas tersebut.

6. Buatlah jadwal rapat yang tetap

Salah satu kesulitan dalam bekerja tim adalah mengatur jadwal untuk rapat. Kesulitan ini sudah sering dialami oleh banyak pemimpin. Dan inilah tips untuk mengatasi masalah tersebut.

Minggu, 13 Mei 2012

3 kebiasaan seorang pemimpin

sekarang saya akan menggambarkan salah satu karakter yang harus dimiliki
oleh seorang pemimpin yaitu "seorang pemimpin yang selalu merasa dirinya masih perlu
banyak belajar"

Kebanyakan pemimpin itu akhirnya berubah menjadi "Pimpinan" karena hilangnya
hasrat untuk belajar dan terus memperbaiki diri sendiri dan memperbaiki orang-orang disekitarnya
pemimpin yang baik selalu merasa bahwa dia masih harus banyak belajar dan harus memiliki kebiasaan
belajar dari hal berikut

1. Pengalaman pemimpin besar
2. Kondisi lingkungan disekitarnya
3. Buku yang merupakan gerbang pengetahuan

Apabila seorang pemimpin telah meningggalkan ke 3 kebiasaan tersebut maka dia telah berhenti
belajar dan akhirnya merasa bahwa dia adalah orang yang paling hebat sehingga mengembalikan
dia dari posisi seorang "Pemimpin" ke "Pimpinan" mengapa???

1. karena merasa dirinya sudah paling hebat sehingga dia tidak perlu belajar lagi merasa pengalaman yang dimiliki sudah cukup, padahal untuk menjadi seorang pemimpin tidak ada istilah saya adalah yang paling hebat,paling banyak pengetahuannya,dan saya tidak perlu lagi melakukan 3 kebiasaan tersebut sehingga hilanglah kebiasaan untuk terus memperbaiki

2. seorang pemimpin yang telah kehilangan ke-3 kebiasaan tersebut tidak akan peka dengan perubahan yang terjadi dengan lingkungan disekitarnya dan saat terjadi gelombang permasalahan dia tidak akan berada di posisi seorang pemimpin arif  dan bijaksana,malainkan akan lebih memperhatikan kepentingan untuk menyelamatkan posisinya,padahal dengan mempelajari pengalaman dari pemimpin-pemimpin sebelumnya dia akan mampu meminimalkan geombang permasalahan yang muncul          

3. dia hanya akan memiliki para "pekerja" dan bukan "pengikut" layaknya seorang pemimpin karena seorang     yang berhenti melakukan 3 kebiasaan tersebut tidak dapat memberikan perubahan terhadap bawahannya karena tidak ada lagi hal-hal baru yang dimiliki disini lah pentingnya seorang pemimpin memiliki kebiasaan membaca buku dan peka terhadap kondisi lingkungan disekitarnya

maka seorang pemimpin yang baik harus memupuk 3 kebiasaan tersebut untuk perkembang menjadi lebih 
baik dan jadi panutan pengikutnya karena luasnya wawasan dan pengetahuan yang dimiliki


Jumat, 11 Mei 2012

bagaimana menjadi pemimpin yang baik


  1. Selalu berbicara secara positif baik kepada bawahan maupun atasan
  2. Tidak mencampur urusan pribadi dengan pekerjaan. Gunakan waktu kerja hanya untuk pekerjaan, bukan urusan pribadi.
  3. Selalu berbicara optimis dalam menghadapi segala tantangan.
  4. Selalu membangun dukungan ke seluruh personel dengan cara memberikan pujian kepada bawahan di depan rekan rekannya.
  5. Tidak mempermalukan bawahan didepan rekan rekannya. Teguran atau kritikan hanya disampaikan empat mata.
  6. Setiap kritikan kepada bawahan, selalu dibarengi dengan koreksi tentang bagaimana melakukannya dengan lebih baik dan benar.
  7. Berani mengakui kesalahan didepan bawahan. Sebagian besar orang tidak bisa menjadi pemimpin yang baik, karena mereka berpikir bahwa mengakui kesalahan adalah sebuah kelemahan.Sebenarnya, orang orang akan kagum dengan keberanian kita bila berani mengakui kesalahan kita.
  8. Memiliki tujuan dan impian yang jelas. Orang ingin mengikuti seseorang yang tahu benar, kemana dia akan pergi.Sebaliknya, orang enggan mengikuti seseorang yang ragu-ragu dengan tujuannya. Silahkan klik link dibawah ini, untuk mendapatkan langkah langkah praktis dalam menentukan impian....

Anda, seorag pelajar atau mahasiswa yang ingin belajar mandiri ? Usaha percetakan rumahan bisa menjadi alternatif pilihan. Simak artikel menarik tentang Usaha Percetakan Rumahan Modal Dengkul, dengan klik link dibawah ini....

Selamat mencoba !! 

Sumber : "The Magic Of Getting What You Want" by David J. Schwartz

13 bab strategi art of war end

Pada bagian terakhir ini kita akan membahas strategi sun tzu pada kitab art of  warfare
dari bab 11-13

BAB SEBELAS
SEMBILAN VARIASI TANAH
*Pilihlah Medan Pertempurannya
Sehubungan dengan pengerahan pasukan, tanah bisa diklasifikasikan sebagai menyebar, perbatasan, kunci, terbuka, terfokus, serius, sulit, terkurung, dan putus asa
* Bentuklah Strategi Lawan Anda
Kecepatan adalah inti perang. Manfaatkanlah ketidak-siapan musuh, tempuhlah rute-rute yang tidak disangka-sangka, dan seranglah musuh di mana ia tidak berjaga-jaga.
* Kemenangan adalah Satu-satunya Pilihan
Urusan seorang jenderal untuk bersikap tidak banyak bicara sehingga menjaga kewibawaannya; tidak memihak dan benar, sehingga baik pengelolaannya
* Pelajarilah Cara-cara yang Meraih Kemenangan
Langkah yang berbeda-beda, yang sesuai dengan kesembilan variasi tanah dan keefektivan pengerahan atau penarikan mundur sesuai dengan keadaan serta hukum-hukum mendasar tentang sifat manusia adalah hal-hal yang perlu dipelajari dengan seksama oleh seorang jenderal.

Rabu, 09 Mei 2012

13 Bab Strategi Art of Wars bag 3

pada bagian 3 ini saya akan menampilkan seni perang sun tzu bab 7-10
sebagai beikut

BAB VII. MANUVER


Dari keterbatasan ke keuntungan ;

  1. Strategi yang baik adalah lebih dahulu mencapai garis depan untuk menempati posisi yang menguntungkan lalu hancurkan musuh.
  2. Atur jalan pintas
  3. Hitung seksama keterbatasan menjadi keuntungan.
  4. Sekalipun dalam keadaan yang prima tetap dalam keadaan yang waspada.
Keuntungan dan kerugian dalam manuver dan mobilitas:
  1. Amankan perbekalan
  2. Pasukan yang lincah maju terus tanpa istirahat
  3. Organisir pasukan
  4. Negara netral tidak boleh masuk dalam persekutuan
  5. Jangan berperang yang belum pernah kita tahu kondisinya
  6. Manfaatkan orang asli wilayah sebagai pemandu arah
Angin, hutan, api, dan gunung :
  1. Serang saat waktu yang tepat
  2. Jadikan Manuver pasukan yang efektif

  • Angin           ===  Cepat bagai tiupan angin 
  • Hutan          ===  Tenang sesunyi hutan 
  • Api               ===  Ganas bagai amukan api 
  • Gunung       ===  Tahankan diri bagai gunung 
  • Kegelapan  ===  Sembunyi tak tembus 
  • Kilat             ===  Serangan tiba-tiba

    BAB VIII. SEMBILAN VARIASI

  1. Jangan sekali-kali mencari perlindungan disuatu wilayah yang tidak aman
  2. Jangan mengabaikan basa-basi diplomasi dalam meminta simpati suatu negara.
  3. Jangan menunda suatu perjalanan pada saat suatu gerakan justru sulit dilakukan.
  4. Dalam situasi penuh bahaya, merencanakan untuk meloloskan diri secepat mungkin.

Senin, 07 Mei 2012

Pemimpin yang baik= pendengar yang baik

saat ini saya akan membahas tentang salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin karakter itu adalah "Pendengar yang baik"
Dale carnegie" pembicara yang baik adalah pendengar yang baik"

Pemimpin yang baik akan mendengarkan semua keluhan dan keprihatinan semua pengikutnya
seorang pemimpin harus dapat menahan keinginannya untuk menceritakan kisah-kisah suksesnya
tetapi mulailah mendengarkan kisah-kisah sukses dari para pengikutnya dan berikan lah
apresiasi atas apa yang di capai.

Karakter seorang pemimpin hebat


Kepemimpinan bukanlah barang yang “sudah jadi”. Kepemimpinan bukan pula sesuatu yang “jatuh dari langit”. Kepemimpinan atau lebih tepatnya karakter seorang pemimpin bisa dan malahan harus dikembangkan dari hari ke hari! Karakter ini amat penting bagi seorang pemimpin. John C. Maxwell, ahli kepemimpina dunia, bahkan mengatakan “rumusan ampuh” demikian . “ karisma dapat membawa anda sampai ke puncak, namun hanya karakterlah yang memprtahankannya.” Itu artinya tanpa karakter yang baik, seorang pemimpin yang sudah sampai puncak sekalipun tidak akan bertahan lama. Sebab begitu ketahuan ada cacat dalam karakternya, maka ia akan segera kehilangan reputasinya!
Mengadaptasi pendapat Jeff Iorg dalam bukunya yang berjudul The Character of Leadership: Nine Qualities that Define Great Leaders “, paling tidak ada 9 karakter yang harus dikembangkan dalam diri seorang pemimpin. Mari kita lihat ke 9 karakter itu.

Hal penting untuk seorang Pemimpin

Ketika kesempatan menjadi pemimpin tiba, setiap orang ingin menjadi pemimpin yang terbaik dan dicintai oleh bawahan atau anggotanya. Kata terbaik bisa diartikan macam-macam oleh tiap orang, bahkan ada yang mengartikan pemimpin terbaik adalah pemimpin yang selalu dipatuhi anak buahnya. Namun sebenarnya sepuluh kualitas berikut inilah yang perlu Anda miliki untuk menjadi pemimpin yang baik.

13 Bab Strategi Art of Wars bag 2

pada bagian 2 ini kita akan membahas dari bab 4-6 dari isi kitab
art of war sun tzu

BAB IV. KEKUATAN PERTAHANAN


Alasan menyusun strategi :

  1. Kita harus berjuang keras agar tidak kalah
  2. Musuh yang harus terlebih dahulu membuat kesalahan besar baru kita mengalahkannya.
  3. Kita tak bisa bilang kita tak akan kalah tapi kita tak bisa memastikan musuh akan membuat kesalahan sehingga kita meraih kemenangan, orang bisa tahu cara untuk menang tapi tidak bisa memastikan akan memperoleh kemenangan.
  4. Yang merasa tidak yakin menang akan bertahan
  5. Yang merasa akan menang maka menyeranglah
  6. Meraka yang cakap dalam bertahan seolah-olah tak tampak oleh musuh
  7. Mereka yang cakap dalam hal bertahan akan menang bila tiba saatnya untuk menyerang.
Menang tanpa air mata :

Minggu, 06 Mei 2012

13 Bab Strategi Art of Wars bag 1

Dalam pembahsan 13 bab strategi Sun Tzu in akan dibagi dalam 4 bagian
pertama kita akan membahas bab 1-3

 BAB I. KALKULASI
“Perang adalah urusan vital bagi negara; 
jalan menuju kelangsungan hidup atau kehancuran. Oleh karena itu, mempelajari perang secara seksama adalah suatu keharusan”

Lima hal yang harus dipertimbangkan dalam mempelajari peperangan :
  1. Alasan Moral: keyakinan rakyat dan kepentingan negara untuk tujuan bersama. 
  2. Alam: cuaca, iklim, waktu. 
  3. Situasi: jarak, sifat alami, kondisi fisik. 
  4. Kepemimpinan: kebijaksanaan, kepercayaan diri, keberanian, belas kasihan. 
  5. Disiplin: imbalan, ancaman, hukuman, logistik. 

Sabtu, 05 Mei 2012

Belajar dari Steve Jobs


1 FOKUS

Kala kembali menahkodai Apple pertenganan tahun 1990-an, Jobs menghadapi tugas untuk memulihkan perusahaan yang hampir bangkrut. Dia memfokuskan strategi bisnis Apple dengan membuang produk yang dinilai tidak menjanjikan seperti printer. Apple fokus ke bidang komputer dan perangkat portabel yang terbukti sukses.

Meski kerap berselisih, pendiri Google Larry Page sempat minta wejangan pada Jobs. "Google sekarang ada di mana-mana. Di lima produk apa Anda ingin fokus? Buang yang lain karena mereka menyeret Anda turun. Mereka membuat Anda seperti Microsoft. Anda mengeluarkan produk yang cukup baik namun tidak hebat," kata Jobs pada Page.

2. KESEDERHANAAN
Jobs dikenal suka dengan hal minimalis dan kesederhanaan. Ini terpancar dari desain di gadget Apple yang minimalis. Bersama kepala desain Jonathan Ive, Jobs meminta sekrup dan tombol di gadget Apple diminimalisir.

KEPEMIMPINAN SEJATI


Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari proses perubahan karakter atau tranformasi internal dalam diri seseorang. Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang perubahan dalam diri seseorang. Ketika seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri (inner peace) dan membentuk bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya mendorong perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin sejati. Jadi pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out ).

5 LEVEL KEPEMIMPINAN JOHN C MAXXWELL


Banyak orang merasa menjadi pemimpin pada saat sebuah tanda jabatan disematkan di dadanya, dan ia dilantik oleh pejabat di atasnya. Sementara ternyata dalam kesehariannya ia hanya memimpin dengan sebuah buku, yaitu yang namanya buku peraturan, dimana Ia hanya mau tanda tangan dan menyetujui kegiatan kalau rule nya “ada” di buku tersebut. Kata orang ia adalah orang yang jujur dan taat perintah. Praktis hampir tak pernah ada kesalahan yang ditimpakan kepadanya, karena ia adalah orang yang benar-benar taat aturan. Mereka jumlahnya cukup banyak, dan tentu saja benar bahwa mereka adalah pemimpin, namun yang membedakan mereka dengan yang lain tentu adalah tipenya, sebab untuk menjadi pemimpin dibutuhkan lebih dari sekedar aturan, melainkan juga terobosan dan respek.Menurut John, dalam situs resminya, ada 5 Peringkat Pemimpin yang akan dibahasnya. John Maxwell membuat peringkat pemimpin dalam 2 level. Orang yang dibicarakan di atas “benar” adalah pemimpin, tetapi baru sekedar pemimpin di atas kertas, yaitu pemimpin level satu. Pemimpin yang sempurna adalah pemimpin level 5, yaitu pemimpin yang dituruti, karena direspeki. John Maxwell menggunakan 5 level pemimpin (5P) yaitu Position, Permission, Production, People Development, dan Personhood. Masing-masing akan dibahas berpasangan dengan produknya, yang disebut Maxwell sebagai 5R, yaitu Rights, Relationships, Results, Reproduction dan Respect.

Rabu, 02 Mei 2012

5 MITOS MENGENAI KEPEMIMPINAN

LIMA MITOS TENTANG KEPEMIMPINAN

Berikut adalah lima yang umum :

1 MITOS MANAJEMEN

Kepemimpinan adalah soal mempengaruhi orang lain sehingga menjadi pengikut, sementara manajemen memfokuskan pada sistim serta proses. Terkadang bahkan manajer yang terbaikpun menjadi seperti menjadi seperti anak kecil dengan seekor anjing besar, menunggu kemana anjingnya itu ingin pergi agar ia dapat membawanya kesana.

2 MITOS USAHAWAN

Sering kali, orang berasumsi bahwa semua pramuniaga serta usahawan itu adalah pemimpin. Namun tidaklah demikian. Ron Popeil adalah seorang pengusaha yang berjiwa dagang, inovatif dan sukses, terutama jika anda mengukurnya dengan penjualan yang telah diraihnya. Namun itu tidaklah menjadikannya seorang pemimpin. Orang mungkin membeli barang yang dijualnyam namun tidak menjadi pengikut dia. Paling banter, ia hanya dapat membujuk orang sejenak, namun tidak memiliki pengaruh jangka panjang terhadap mereka.

3 MITOS PENGETAHUAN

Kebanyakan orang yang percaya bahwa pengetahuan adalah inti dari kepemimpinan, otomatis berasumsi bahwa mereka yang memiliki pengetahuan serta intelijenlah yang nenjadi pemimpin. Namun tidak otomatis demikian. Anda dapat mengunjungi sebuah universitas besar dan menjumpai para ilmuwan riset serta ahli filsafat yang brilian, yang kemampuan berpikirnya begitu tinggi, namun kemampuan memimmpinnya begitu rendah. IQ belum tentu menjamin kemampuan memimpin.

4 MITOS PELOPOR

Ada lagi konsepsi keliru bahwa siapapun yang ada di depan kerumunan orang banyak adalah seorang pemimpin. Untuk menjadi pemimpin, seseorang bukan saja harus berada di depan, melainkan juga berhasil membuat orang-orang mengikutinya di belakangnya, mengikuti pimpinannya dan menindaklanjuti visinya.

5 MITOS POSISI

Menurut Stanley Huffty, bukan posisi yang menjadikan seseorang pemimpin, justru kepemimpinannyalah yang membuat posisi tersebut.

AUTHOR
JOHN C MAXWELL

SUN TZU PEMIMPIN BIJAKSANA


perhatian Ho Lu, raja dari Wu. Ho Lu berkata padanya: “Aku telah membaca 13 bab tulisanmu dengan seksama. Bolehkah aku menguji teorimu tentang mengatur pasukan?”
Sun Tzu menjawab: “Boleh.”
Ho Lu bertanya lagi: “Bolehkah pengujian dilakukan pada para wanita?”
Lagi-lagi Sun Tzu menjawab dengan positif, sehingga kemudian diaturlah para wanita untuk keluar istana. Sun Tzu kemudian membaginya menjadi dua kelompok, dan menempatkan dua selir kesukaan sang raja untuk memimpin masing-masing kelompok. Ia kemudian memerintahkan mereka untuk memegang tombak, dan berkata: “Aku rasa kalian sudah tahu beda antara depan dan belakang, tangan kanan dan tangan kiri?”
Wanita-wanita itu menjawab: Ya.