Minggu, 06 Mei 2012

13 Bab Strategi Art of Wars bag 1

Dalam pembahsan 13 bab strategi Sun Tzu in akan dibagi dalam 4 bagian
pertama kita akan membahas bab 1-3

 BAB I. KALKULASI
“Perang adalah urusan vital bagi negara; 
jalan menuju kelangsungan hidup atau kehancuran. Oleh karena itu, mempelajari perang secara seksama adalah suatu keharusan”

Lima hal yang harus dipertimbangkan dalam mempelajari peperangan :
  1. Alasan Moral: keyakinan rakyat dan kepentingan negara untuk tujuan bersama. 
  2. Alam: cuaca, iklim, waktu. 
  3. Situasi: jarak, sifat alami, kondisi fisik. 
  4. Kepemimpinan: kebijaksanaan, kepercayaan diri, keberanian, belas kasihan. 
  5. Disiplin: imbalan, ancaman, hukuman, logistik. 
Tujuh aspek dan fakta kalkulasi :

Untuk memulai perang setidaknya panglima harus memperhatikan beberapa fakta dilapangan seperti dibawah ini.

  1. Siapa yang dapat mempersatukan rakyat dan angkatan bersenjata 
  2. Siapa yang memilki komandan yang lebih baik 
  3. Siapa yang mampu memanfaatkan iklim dan keadaan suatu daerah? 
  4. Siapa yang dapat memberi perintah dan disiplin yang lebih baik? 
  5. Pasukan mana yang lebih tangguh? 
  6. Anggota pasukan mana yang lebih terlatih? 
  7. Siapa yang memiliki sistem imbalan dan ancaman hukuman yang lebih adil?
Jika kita lebih mampu memenuhi semua faktor diatas melebihi musuh, maka kemungkinan menang kita diatas musuh, sangat wajar untuk memulai peperangan.
Jika faktor diatas kertas saja tidak mampu meyakinkan panglima untuk menang bagaimana dia dapat meyakinkan rakyat dan prajuritnya bahwa mereka semua akan berperang dan menang!
Jika tidak yakin menang untuk apa memulai perang!

Tipu muslihat :
Perang dipenuhi oleh tipu muslihat dalam bentuk strategi, siapapun yang tidak mampu berstrategi dan tidak cakap dalam menggunakan tipu muslihat, tidak akan menang dalam perang apapun.

  1. Yang mampu harus berpura-pura tidak mampu
  2. Tampillah seolah-olah tak ada apa-apa padahal sedang mengaktifkan kekuatan. 
  3. Bila ingin menyerbu sasaran terdekat, seolah-olah sedang ingin menyerbu yang lebih jauh.
  4. Bila ingin menyerbu daerah yang lebih jauh , seakan-akan ingin menyerbu daerah yang terdekat.
Eksploitasi :
Gunakan negaramu, ekonomimu, tentaramu dan segala daya upayamu untuk mengalahkan dan melemahkan musuhmu!
  1. Pancing musuh dengan umpan yang kecil, lalu hancurkanlah setelah menyebarkan perselisihan diantara angkatan bersenjata. 
  2. Waspadai musuh senantiasa siap siaga dan tanpa kelemahan.
  3. Langkah mundur jika musuh kuat
  4. Berpura-pura lemah sehingga musuh dikuasai rasa puas diri.
  5. Sebar perselisihan jika kekuatan musuh bersatu padu.
  6. Serang saat musuh tidak siap siaga.
Pertimbangan : 
  1. Kekuatan dan kelemahan pasukan diri dan musuh.
  2. Perencanaan yang cermat.


    BAB II. PERENCANAAN

Waktu adalah uang :
  • Perbekalan
  • Pengeluaran harian
Hindari pertempuran yang berlarut :
  • Moral jadi turun
  • Biaya yang boros
  • Tidak aman dan rentan kalah
Bertempurlah agar cepat menang
Manfaatkalah sumber-sumber kekuatan musuh :
Misal : bekal rampasan musuh
  • Pancing amarah musuh
  • Bangkitkan motivasi untuk membunuh
  • Rangsang untuk merampas harta kekuatan musuh
Taktik jitu menentukan nasib sebuah bangsa :
  • Perang cepat negara aman
  • Perang berlarut larut, persediaan negara habis, ekonomi ambruk, motivasi tentara jatuh.

    BAB III. STRATEGI
Perbandingan jika pasukan kita berhadapan dengan musuh :

Jika pasukan kita 10 : 1 dari musuh= kepung dan serang
Jika pasukan kita 5 : 1 dari musuh= pecahkan dan bagilah musuh lalu serang
Jika pasukan kita 2 : 1 dari musuh= menyerang 2 arah
Jika pasukan kita 1 : 1 dari musuh= dahului perang
Musuh sedikit lebih besar bertahan.
Musuh lebih besar berkelit dari serangan.
Musuh jauh lebih besar, mundur.

Kepemimpinan:
  1. Panglima bagaikan pilar negara
  2. Cakap berperang menjadi negara kuat
  3. Bukan pejuang yang baik, negara menjadi lemah
Penguasa akan membahayakan angkatan bersenjata :
Memerintahkan maju / mundur saat waktu yang tidak tepat
2. Tak bisa memperlakukan kemiliteran tanpa tahu militer itu sendiri
3. Mengambil alih komando tanpa paham strategi militer.

Lima cara untuk menang :
  1. Tahu saat perang dan tidak berperang
  2. Tahu memanfaatkan kekuatan pasukan
  3. Rebut simpati dan dukungan rakyat
  4. Tunggu untuk antisipasi yang belum siap
  5. Perwira cakap menjadi komandan yang tanpa campur tangan pemerintah.
Mengenal lawan dan diri sendiri :
  1. Tahu kekuatan sendiri dan musuh untuk mampu masuk dalam peperangan tanpa ancaman bahaya;
  2. Tahu kekuatan sendiri dan tak tahu kekuatan musuh memberikan kesempatan menang hanya separonya;
  3. Tak tahu kekuatan sendiri dan musuh akan kalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar