sebagai beikut
BAB VII. MANUVER
Dari keterbatasan ke keuntungan ;
- Strategi yang baik adalah lebih dahulu mencapai garis depan untuk menempati posisi yang menguntungkan lalu hancurkan musuh.
- Atur jalan pintas
- Hitung seksama keterbatasan menjadi keuntungan.
- Sekalipun dalam keadaan yang prima tetap dalam keadaan yang waspada.
- Amankan perbekalan
- Pasukan yang lincah maju terus tanpa istirahat
- Organisir pasukan
- Negara netral tidak boleh masuk dalam persekutuan
- Jangan berperang yang belum pernah kita tahu kondisinya
- Manfaatkan orang asli wilayah sebagai pemandu arah
- Serang saat waktu yang tepat
- Jadikan Manuver pasukan yang efektif
- Angin === Cepat bagai tiupan angin
- Hutan === Tenang sesunyi hutan
- Api === Ganas bagai amukan api
- Gunung === Tahankan diri bagai gunung
- Kegelapan === Sembunyi tak tembus
- Kilat === Serangan tiba-tiba
BAB VIII. SEMBILAN VARIASI
- Jangan sekali-kali mencari perlindungan disuatu wilayah yang tidak aman
- Jangan mengabaikan basa-basi diplomasi dalam meminta simpati suatu negara.
- Jangan menunda suatu perjalanan pada saat suatu gerakan justru sulit dilakukan.
- Dalam situasi penuh bahaya, merencanakan untuk meloloskan diri secepat mungkin.
- Saat situasi sulit, bertempurlah sampai titik darah penghabisan
- Ada rute perjalanan yang harus dihindari dan dipintasi agar dapat mengubah keadaan yang serba terbatas untuk memberikan peluang yang besar.
- Biarkan musuh meloloskan diri sebagian walau punya kemampuan mengejar, pikirkan serangan berikutnya.
- Untuk menghancurkan angkatan bersenjata, jangan terperdaya dengan kemudahan merebut kota.
- jika perintah penguasa negara tidak mendukung kemajuan perang yang sedang berlangsung maka abaikan saja.
- Saat sembarangan mudah dibunuh
- Saat takut mudah ditangkap
- Saat marah mudah dihasut
- Saat sensitif mudah merasa hina
- Saat emosional mudah gelisah
- Bertempur untuk mati biasanya mati
- Takut mati biasanya tertangkap
- Tidak sabar biasanya mudah marah dan terima ejekan
- Merasa terhormat biasanya menerima segala hal yang merendahkan
- Terlalu baik hati biasanya terus menghadapi masalah.
BAB IX. MOBILITAS
Penyebaran :
- Ketika bergerak maju, jangan melalui punggung gunung / bukit tapi lewat lembah
- Naik dataran yang lebih tinggi untuk tahu posisi yang paling menguntungkan menyerang dan bertahan.
- Jika musuh di dataran yang lebih tinggi, jangan sekali-kali melayani/mendahului serangan.
- Segera seberangi sungai, jadi musuh tidak ambil kesempatan – jangan serang musuh saat musuh di sungai – seranglah musuh saat baru menapakkan kaki di daratan ketika separo kekuatan ada di sungai.
- Dataran lebih tinggi lebih baik daripada sungai.
- Jangan menyerang musuh dihulu sungai.
- Bila bertempur ditempat berawa, tetaplah bertahan dekat dengan tepi rawa yang berumput.
- Lebih bagus lagi bila dibelakang pasukanmu terdapat pepohonan , ini strategi untuk bertempur didaerah rawa.
- Pertempuran di tanah datar, maka letakkanlah ditanah yang datar.
- Jika pasukan musuh tampil tenang dan mantap berarti yakin akan posisi strategis dan kekuatan yang dimilikinya.
- Jika pasukan musuh menantang, mereka sangat cemas gerak maju lawan.
- Jika musuh pada posisi datar yang tidak menguntungkan berarti melakukan jebakan.
BAB X. TANAH LAPANG/MEDAN
Tipe tanah lapang/medan pertempuran:
- Mudah dilalui;
- Sulit dilalui;
- Netral : sama-sama sulit menyerang;
- Sempit;
- Berbahaya;
- Jangkaun jauh.
- Sulit meloloskan diri.
- Pembangkangan perintah dari bawahan
- Guncangan
- Kehancuran
- Kekacauan
- Gerakan mundur.
- Panglima wajib memerintahkan perang jika yakin pasukannya akan menang.
- Jika yakin akan kalah, jangan ikuti perintah penguasa untuk perang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar